PENGERTIAN
KEPRIBADIAN MENURUT BEBERAPA AHLI
a. Yinger
Kepribadian adalah
keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan tertentu
yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
b. M.A.W Bouwer
Kepribadian adalah
corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan,
opini dan sikap-sikap seseorang.
c. Cuber
Kepribadian adalah
gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh
seseorang.
d. Theodore R.
Newcombe
Kepribadian adalah
organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap
perilaku.
Gordon W.Allport.
Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis darisistem psiko-fisik indvidu
yang menentukan tingkah laku .
Kepribadian adalah
seperangkat karakteristik psikologis yang menentukan pola berpikir, merasakan
dan bertindak, yaitu individualitas pribadi dan sosial dari seseorang.
Pembentukan kepribadian adalah proses bertahap, kompleks dan unik untuk setiap
individu. Istilah ini digunakan dalam bahasa sehari-hari berarti “semua
keunggulan dari seseorang,” sehingga kita dapat mengatakan bahwa seseorang
memiliki “tidak ada kepribadian”.
Sifat sifat
kepribadian
Struktur
kepribadian berkisar di seputar upaya untuk mengindentifikasi dan menamai
karakteristik permanen yang menjelaskan prilaku individu atau seseorang
.Karakter yang melekat pada individu contoh nya : malu , agresif , pemalas
,ambisius ,setia dan takut .karakteristik tersebut jika di tunjukan dalam
berbagai situasi di sebut “ sifat sifat kepribadian .
faktor2 penentu
kepribadian
1 faktor keturunan
seperti :
tinggi badan
,fisik , bentuk wajah , temperamen dan lain lain.
2 lingkungan
seperti :
Faktor lingkungan
memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang
Contoh : Budaya
membentuk nourma , sikap dan nilai yang di wariskan dari generasi
Yang satu dengan
generasi selanjut nya .
NILAI
A. PENGERTIAN NILAI
Nilai adalah
sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna
bagi manusia.
Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna
bagi kehidupan
manusia.
Adanya dua macam
nilai tersebut sejalan dengan penegasan pancasila sebagai ideologi terbuka.
Perumusan pancasila sebagai dalam pembukaan UUD 1945. Alinea 4 dinyatakan
sebagai nilai dasar dan penjabarannya sebagai nilai instrumental. Nilai dasar
tidak berubah dan tidak boleh diubah lagi. Betapapun pentingnya nilai dasar
yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 itu, sifatnya belum operasional.
Artinya kita belum dapat menjabarkannya secara langsung dalam kehidupan
sehari-hari. Penjelasan UUD 1945 sendiri menunjuk adanya undang-undang sebagai
pelaksanaan hukum dasar tertulis itu. Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam
pembukaan UUD 1945 itu memerlukan penjabaran lebih lanjut. Penjabaran itu
sebagai arahan untuk kehidupan nyata. Penjabaran itu kemudian dinamakan Nilai
Instrumental.
Nilai Instrumental
harus tetap mengacu kepada nilai-nilai dasar yang dijabarkannya Penjabaran itu
bisa dilakukan secara kreatif dan dinamis dalam bentuk-bentuk baru untuk
mewujudkan semangat yang sama dan dalam batas-batasyang dimungkinkan oleh nilai
dasar itu. Penjabaran itu jelas tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai
dasarnya.
B. CIRI-CIRI NILAI
Sifat-sifat nilai
menurut Bambang Daroeso (1986) adalah Sebagai berikut.
a. Nilai itu suatu
realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia. Nilai yang bersifat abstrak
tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah objek yang bernilai itu.
Misalnya, orang yang memiliki kejujuran. Kejujuran adalah nilai,tetapi kita
tidak bisa mengindra kejujuran itu. Yang dapat kita indra adalah kejujuran itu.
b. Nilai memiliki
sifat normatif, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita, dan suatu
keharusan sehingga nilai nemiliki sifat ideal (das sollen). Nilai diwujudkan
dalam bentuk norma sebagai landasan manusia dalam bertindak. Misalnya, nilai
keadilan. Semua orang berharap dan mendapatkan dan berperilaku yang
mencerminkan nilai keadilan.
c. Nilai berfungsi
sebagai daya dorong/motivator dan manusia adalah pendukung nilai. Manusia
bertindak berdasar dan didorong oleh nilai yang diyakininya.Misalnya, nilai
ketakwaan. Adanya nilai ini menjadikan semua orang terdorong untuk bisa
mencapai derajat ketakwaan.
C. MACAM-MACAM
NILAI
Dalam filsafat,
nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu
a. Nilai logika
adalah nilai benar salah.
b. Nilai estetika
adalah nilai indah tidak indah.
c. Nilai
etika/moral adalah nilai baik buruk.
Berdasarkan
klasifikasi di atas, kita dapat memberikan contoh dalam kehidupan. Jika seorang
siswa dapat menjawab suatu pertanyaan, ia benar secara logika. Apabila ia
keliru dalam menjawab, kita katakan salah. Kita tidak bisa mengatakan siswa itu
buruk karena jawabanya salah. Buruk adalah nilai moral sehingga bukan pada
tempatnya kita mengatakan demikian. Contoh nilai estetika adalah apabila kita
melihat suatu pemandangan, menonton sebuah pentas pertunjukan, atau merasakan
makanan, nilai estetika bersifat subjektif pada diri yang bersangkutan.
Seseorang akan merasa senang dengan melihat sebuah lukisan yang menurutnya
sangat indah, tetapi orang lain mungkin tidak suka dengan lukisan itu. Kita
tidak bisa memaksakan bahwa luikisan itu
indah.
Nilai moral adalah
suatu bagian dari nilai, yaitu nilai yang menangani kelakuan
baik atau buruk
dari manusia.moral selalu berhubungan dengan nilai, tetapi tidak
semua nilai adalah
nilai moral. Moral berhubungan dengan kelakuan atau tindakan
manusia. Nilai
moral inilah yang lebih terkait dengan tingkah laku kehidupan
kita sehari-hari.
Notonegoro dalam
Kaelan (2000) menyebutkan adanya 3 macam nilai. Ketiga nilai
itu adalah sebagai
berikut :
a. Nilai material,
yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia atau kebutuhan
ragawi manusia.
b. Nilai vital,
yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan
atau aktivitas.
c. Nilai
kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai
kerohanian meliputi
1) Nilai kebenaran
yang bersumber pada akal (rasio, budi, cipta) manusia.
2) Nilai keindahan
atau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan(emotion) manusia.
3) Nilai kebaikan
atau nilai moral yang bersumber pada unsur kehendak (karsa,Will) manusia.
Nilai religius
yang merupakan nilai keohanian tertinggi dan mutlak serta bersumber pada
kepercayaan atau keyakinan manusia.
GAYA HIDUP
Gaya hidup
merupakan sebuah penggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan
lingkungannya (Kottler dalam Sakinah,2002). Menurut Susanto (dalam
Nugrahani,2003) gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan
harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang
berlaku.Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang berkembang di
masyarakat sekarang misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis, gaya
hidup global dan lain sebagainya.
Gaya hidup
hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup
pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada
orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang
menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan
kativitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang
berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Gaya hidup dapat mempengaruhi
perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang
.
Pendekatan gaya
hidup cenderung mengklasifikasikan konsumen berdasarkan variabel-variabel
Activity, Interest, Opinion, yaitu aktivitas, interes (minat), dan opini
(pandangan-pandangan). Menurut Setiadi sikap tertentu yang dimiliki konsumen
terhadap suatu objek tertentu bisa mencerminkan gaya hidupnya. Gaya hidup seseorang
bisa juga dilihat dari apa yang disenangi, ataupun pendapatnya mengenai objek
tertentu.
Gaya hidup
hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup
pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada
orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang
menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan
aktivitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang
berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Kasali menyatakan bahwa gaya hidup
mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan
konsumsi seseorang.
Sumber:
http://wahyuinformatika.wordpress.com/2012/03/27/beberapa-pengertian-kepribadian-menurut-beberapa-ahli/
http://id.shvoong.com/humanities/theory-criticism/2291346-pengertian-kepribadian/#ixzz2HEKblWRU
http://evi-susanti82.blogspot.com/2012/06/pengertian-kepribadiankarakterpotensida.html
http://uzey.blogspot.com/2009/09/pengertian-nilai.html
http://rizkiaamalia.blogspot.com/2012/11/definisi-gaya-hidup.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar